Bagaimana Cara Mengukur Kinerja Karyawan?

Kinerja karyawan merupakan hasil kerja yang telah dicapai oleh seorang karyawan berdasarkan standar yang telah ditetapkan. Agar kinerja karyawan bisa mencapai performa terbaik, maka diperlukan penilaian.

Penilaian kinerja karyawan dilakukan untuk mengevaluasi performa kerja masing-masing karyawan dalam mencapai target kerja yang telah ditentukan. Setelah penilaian kinerja selesai dilakukan, maka selanjutnya akan diberikan reward atau punishment terhadap karyawan yang bersangkutan.

Reward akan diberikan terhadap karyawan yang berprestasi dan mampu meraih target. Sedangkan punishment merupakan konsekuensi yang harus siap ditanggung oleh karyawan yang tidak mampu memberikan performa terbaiknya sehingga tidak berhasil meraih target yang telah ditentukan.

Penilaian kinerja karyawan merupakan bentuk motivasi sekaligus apresiasi dalam dunia kerja. Dengan penilaian tersebut, seorang karyawan akan termotivasi untuk selalu memberikan performa terbaiknya karena selalu mendapatkan dukungan dan apresiasi.

Menurut Heidjrachman Ranupandojo dan Suad Husnan, kinerja karyawan bisa diukur dengan beberapa metode berikut ini:

(1) Checklist. Biasanya digunakan untuk melaporkan attitude karyawan.
(2) Skala. Metode ini menggunakan indikator penilaian berdasarkan faktor-faktor penting yang dibutuhkan dalam kerja. Misalnya skill, teamwork, dan tanggung jawab.
(3) Grading. Setelah mengevaluasi performa kerja masing-masing karyawan, maka setiap karyawan kemudian diklasifikasikan ke dalam kategori yang telah ditetapkan berdasarkan evaluasi performa yang telah dilakukan.
(4) Ranking. Yakni membandingkan performa kerja antar karyawan lalu dirangking untuk mencari yang terbaik.

Penilaian kinerja karyawan akan memberikan sejumlah manfaat baik bagi karyawan, atasan maupun perusahaan. Bagi karyawan, penilaian kinerja akan memberikan manfaat berikut ini:

(1) memberikan motivasi; (2) memberikan kejelasan standar penilaian kerja; (3) sebagai tolok ukur diri untuk perbaikan kinerja pada masa selanjutnya: (4) merupakan sarana untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan diri sendiri; (5) sarana untuk mencari penyelesaian masalah kerja; (6) sarana untuk menjalin komunikasi dengan atasan.

Sedangkan bagi atasan, penilaian kinerja karyawan akan memberikan manfaat sebagai berikut: (1) sebagai masukan untuk peningkatan manajemen; (2) memperbaiki sistim pengawasan; (3) sarana untuk meningkatkan kepuasan kerja; (4) sarana untuk mengenal karakteristik, kelemahan, dan kelebihan masing-masing karyawan; (5) sebagai media komunikasi antara atasan dan bawahan untuk memberikan masukan bagi perusahaan.

Adapun bagi perusahaan, manfaat penilaian kinerja karyawan antara lain: (1) meningkatkan kualitas perusahaan; (2) meningkatkan kinerja karyawan; (3) sebagai media komunikasi; (4) sebagai masukan untuk mengetahui jenis pelatihan atau training yang dibutuhkan oleh karyawan.

Penilaian kinerja karyawan akan membantu menumbuhkan iklim kerja yang sehat karena semua pihak baik karyawan, atasan maupun perusahaan akan mendapatkan masukan berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan. Dengan cara ini pula karyawan, atasan, dan perusahaan bisa saling bekerja sama secara sportif untuk meraih target yang telah ditetapkan.