Pengertian Manajemen Kinerja dan Pengelolaan Kinerja SDM

Setiap organisasi dan perusahaan pasti mempunyai tujuan dan targetnya masing-masing yang digerakkan oleh para karyawan di perusahaan tersebut. Agar tujuan dapat tercapai secara maksimal, maka membutuhkan manajemen kinerja. Mungkin istilah ini terdengar asing bagi orang awam. Namun, bagi karyawan di sebuah perusahaan tentu paham jika divisi ini memiliki peran yang sangat krusial.

Pengertian Manajemen Kinerja

Secara umum, manajemen kinerja merupakan suatu upaya komunikasi yang dilakukan secara berkelanjutan antara karyawan dengan atasannya dengan tujuan untuk mencapai tujuan utama sebuah perusahaan. Kehadiran manajemen ini memang sangat dibutuhkan dalam sebuah perusahaan karena dapat membantu menyelaraskan karyawan dengan sumber daya lainnya supaya tujuan perusahaan tercapai dengan maksimal.

Manajemen kinerja ini terdiri dari berbagai komponen antara lain sebagai berikut.

  • Pembuatan deskripsi kerja yang jelas dan disesuaikan dengan perencanaan perekrutan karyawan.
  • Memilih calon karyawan yang memenuhi persyaratan untuk bisa melakukan wawancara.
  • Melakukan sesi wawancara kepada seluruh calon karyawan sebagai salah satu tahap seleksi agar bisa masuk ke tahap selanjutnya.
  • Menanyakan calon karyawan terhadap kesediaan dan kemampuannya untuk meraih tujuan serta memenuhi deskripsi pekerjaan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
  • Melakukan seleksi kepada calon karyawan melalui berbagai proses yang sesuai dengan budaya perusahaan.
  • Menawarkan pekerjaan kepada calon karyawan yang telah terpilih termasuk hal-hal yang berkaitan dengan kelebihan perusahaan, seperti fasilitas, tunjangan, gaji, dan lain-lain.
  • Menyambut karyawan baru yang telah terpilih, menunjuk mentor karyawan, melakukan tahap orientasi, dan juga memperkenalkan budaya perusahaan kepada karyawan terpilih.
  • Memberi pelatihan untuk karyawan.
  • Membuat standar kinerja yang dapat diukur oleh karyawan terpilih.
  • Rutin melakukan diskusi terkait pengembangan kinerja dengan karyawan.
  • Memberi pembinaan dan juga timbal balik untuk karyawan.
  • Memberi pelatihan untuk karyawan.
  • Menawarkan promosi ataupun pengembangan karier, termasuk di dalamnya pergeseran posisi, transfer karyawan, dan lain sebagainya.
  • Apabila ada karyawan yang resign, maka perusahaan wajib melakukan evaluasi serta mencari tahu penyebabnya.

Siklus Manajemen Kinerja

Setidaknya terdapat empat siklus manajemen kinerja yang perlu diikuti secara berkelanjutan. Berikut ini adalah penjelasan terkait keempat siklus manajemen kinerja tersebut.

  1. Perencanaan

Pada tahap ini, pihak manajemen dan juga direktur perusahaan akan melakukan diskusi terkait dengan tujuan dan hal-hal yang ingin diraih oleh perusahaan, baik dalam jangka waktu tertentu maupun secara keseluruhan. Hal ini menjadi tahapan yang sangat penting dilakukan karena setiap karyawan memiliki panduan dalam merancang tujuan secara mendetail.

Adapun tujuan tersebut tidak harus tentang strategi bisnis, tetapi juga bisa tentang indikator pencapaian terhadap performa karyawan dalam tim, seperti target, tugas, tindakan, pengembangan, dan lain sebagainya. Biasanya tujuan ini menggunakan metode SMART atau specific, measurable, achievable, relevant, dan time-bound. Pada tahap ini, perusahaan juga dapat melakukan perencanaan untuk pengembangan karyawan.

  • Monitoring

Umumnya monitoring akan dilakukan setahun sekali. Pada siklus ini, manajer diwajibkan untuk melakukan berbagai macam cara agar dapat memastikan jika tujuan yang sudah direncanakan dapat diraih. Apabila ditemukan masalah pada karyawan, maka manajer harus bisa membantu karyawan dalam menyelesaikan masalahnya. Pada tahapan ini, bisa jadi akan muncul tujuan baru yang ditetapkan sehingga kerap kali terjadi perusahan dalam sebuah perusahaan.

  • Reviewing

Siklus yang ketiga adalah reviewing atau pengkajian dua arah. Biasanya tahap ini dilakukan pada akhir tahun, dimana pihak manajemen dan juga karyawan akan melakukan diskusi apakah tujuan perusahaan yang ditetapkan sejak awal bisa tercapai dengan baik. Reviewing menjadi tahapan yang penting karena nantinya pihak manajer dapat melakukan kolaborasi dengan karyawan. Melibatkan pekerja juga dapat membuat karyawan merasa terpacu untuk memberikan kontribusi dan kinerja yang maksimal untuk perusahaan tersebut.

  • Penghargaan

Tahap yang terakhir ini tidak boleh diabaikan oleh perusahaan karena penghargaan merupakan siklus yang penting untuk meningkatkan semangat para karyawan. Apabila karyawan tidak mendapatkan cukup perhargaan, maka hal ini akan berpengaruh terhadap kinerja mereka sehingga besar kemungkinannya akan mencari pekerjaan lain. Adapun berbagai bentuk penghargaan yang bisa diberikan perusahaan kepada karyawan antara lain adalah promosi jabatan, peningkatan gaji, pemberian bonus, proyek tambahan, peningkatan jatah cuti, dan lain sebagainya.

Tujuan Manajemen Kinerja

Pada dasarnya setiap divisi dalam suatu perusahaan pasti memiliki tujuannya masing-masing. Begitu pula dengan manajemen kinerja yang memiliki beberapa tujuan umum antara lain sebagai berikut.

  1. Tujuan Strategik

Tujuan strategic adalah untuk mengaitkan kegiatan pegawai dengan tujuan organisasi. Pelaksanaan strategi perlu mendefinisikan berbagai aspek yang harus dicapai, seperti perilaku, karakteristik karyawan, dan juga mengembangkan pengukuran terhadap kinerja pegawai.

  • Tujuan Administratif

Menggunakan informasi yang dimiliki manajemen kinerja, terutama pada evaluasi kinerja dengan tujuan untuk kepentingan keputusan administratif, promosi, penggajian, dan juga pemberhentian pegawai.

  • Tujuan Pengembangan

Dapat mengembangkan kapasitas karyawan yang meraih keberhasilan di bidangnya, pemberian training bagi karyawan yang kinerjanya kurang baik, hingga melakukan penempatan yang lebih cocok.

Selain ketiga tujuan tersebut, manajemen kinerja juga memiliki berbagai tujuan khusus lainnya, yakni.

  • Mendapat peningkatan kinerja yang sustainable
  • Meningkatkan komitmen dan motivasi karyawan
  • Memungkinkan setiap individu untuk mengembangkan kemampuan mereka
  • Meningkatkan kepuasan kerja dan pencapaian potensi pribadi yang bermanfaat bagi pihak individu dan juga organisasi.
  • Daya dongkrak dengan tujuan membawa perubahan yang lebih sesuai dengan orientasi kinerja.
  • Mengembangkan hubungan yang lebih terbuka secara konstruktif antara individu dengan organisasi secara berkesinambungan.
  • Menyediakan kerangka kerja untuk kesepakatan sasaran kerja.
  • Memberi perhatian secara fokus pada atribut dan juga kompetensi yang dibutuhkan.
  • Manajer dan karyawan harus membuat kesepakatan yang berkaitan dengan rencana pengembangan.

Manfaat Manajemen Kinerja

Mengelola kinerja para karyawan maupun sistem dan juga menyelaraskan tujuan mereka dengan memfasilitasi penyampaian secara efektif dari tujuan strategis serta operasional. Beberapa pendukung memberi pendapat bahwa terdapat korelasi yang jelas antara penggunaan program manajemen kinerja dan juga peningkatan hasil bisnis serta organisasi.

Di sektor publik, efek dari adanya sistem manajemen kinerja ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan karakteristik sistem dan konteks yang diimplementasikan untuk bermain peran penting bagi keberhasilan atau kegagalan manajemen kinerja. Oleh karena itulah, manajemen ini sangat penting demi keberlangsungan dan keberhasilan suatu perusahaan.

Demikian penjelasan tentang manajemen kinerja yang perlu diketahui. Melihat penjelasan tersebut, tentu tidak heran jika kehadiran manajemen kinerja sangat dibutuhkan di berbagai perusahaan. Dengan adanya manajemen yang mengevaluasi kinerja karyawan dan perusahaan, maka keberlangsungan dan aktivitas perusahaan dapat lebih terpantau dan proses evaluasi menjadi lebih terarah sehingga karyawan juga dapat memberi kontribusi dengan lebih maksimal untuk perusahaan.

Semoga penjelasan di atas tentang pengertian, siklus, tujuan, dan manfaat dari manajemen kinerja bisa bermanfaat dan menjadi tambahan pengetahuan bagi Anda.