Cakupan Manajemen Risiko dan 5 Alasan Mengapa Ini Penting dalam Bisnis

manajemen risiko

Manajemen risiko adalah upaya identifikasi, analisis, dan evaluasi guna mengurangi dampak dari risiko yang bisa merugikan atau menghambat jalannya suatu proses atau tujuan tertentu.

Dalam bisnis, hal ini menjadi bagian yang penting untuk diperhatikan. Badan usaha yang mampu menguasai manajemen risiko cenderung dapat bertahan dan terus berkembang dari waktu ke waktu menghadapi perubahan dan berbagai kendala.

Sebaliknya, bisnis yang tidak mempunyai manajemen risiko yang baik cenderung kesulitan untuk menerapkan upaya preventif.

Karena minimnya kesadaran dan komitmen dari sisi internal, perusahaan tampak tidak stabil baik dari segi kesiapan SDM, regulasi, serta berbagai hal lainnya.

Lantas apa saja yang termasuk ke dalam cakupan manajemen risiko? Berikut ini penjelasan lebih lengkapnya.

Ini Cakupan Manajemen Risiko dalam Bisnis, Sudahkah Anda Memahaminya?

Meskipun bukan merupakan hal yang baru, istilah manajemen risiko ternyata mempunyai cakupan yang luas.

Setiap bagian terhitung krusial dan kompleks, sehingga perlu diselesaikan satu persatu sampai memenuhi standar yang diterapkan dalam perusahaan tersebut.Beberapa bagian yang berkaitan dengan manajemen risiko antara lain.

Risk Management untuk K3

Pertama ada manajemen risiko K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) bagian utama yang langsung berdampak terhadap performa dan produktivitas. Setiap perusahaan tentunya mempunyai hambatan dan tantangan yang berbeda.

Namun, secara umum ini menyangkut keamanan di tempat kerja, keselamatan pengoperasian alat produksi, ketersediaan P3K yang memadai, dan lain sebagainya.

Saat ini standar keselamatan kerja yang paling banyak diterapkan di Indonesia adalah SMK3 pedoman langsung dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker RI).

Harapannya dengan menerapkan standar tersebut, badan usaha bisa mengatasi masalah dan kendala menjadi lebih terencana.

Risk Management Sikap dan Perilaku SDM

Selain persoalan K3, para pemilik bisnis juga perlu memikirkan manajemen risiko terhadap kepatuhan sumber daya manusia. Bagian ini merujuk pada bagaimana perilaku dan sikap karyawan selama berada di tempat kerja.

Terkadang tindakan yang sifatnya tidak berbahaya secara fisik juga bisa menimbulkan risiko yang cukup serius.

Salah satunya seperti masalah diskriminasi ketika tenaga kerja tidak mendapatkan perlakuan yang sama karena hal tertentu seperti agama, ras, dan kondisi lainnya.

Kondisi bullying seperti ini menunjukkan kurangnya kepatuhan dan sikap kurang toleransi yang buruk. Jika tidak teratasi dengan baik, ini bisa menimbulkan ketidaknyamanan di tempat kerja yang bisa menghambat produktivitas karyawan.

Manajemen Risiko Operasional

Kemudian, risiko juga bisa muncul dari bagian operasional. Hal ini berkaitan dengan kualitas dan kondisi peralatan kerja dan inventaris.

Sebagai contoh dalam perkantoran maka risiko tersebut mengarah pada kondisi komputer dan perangkat elektronik yang digunakan oleh para karyawan.

Untuk memaksimalkan efisiensi dan kecepatan kerja, maka perusahaan perlu memperhatikan hal ini agar tidak terjadi hambatan yang berujung  pada kerugian.

Hal yang sama juga berlaku untuk industri dan pabrik. Mereka perlu melakukan proses maintenance berkala terhadap mesin dan alat produksi memastikan setiap komponen tersebut berfungsi dengan baik.

Baca juga: Inilah Beragam Fitur Aplikasi KPI MyKinerja yang Amazing

5 Alasan Pentingnya Manajemen Risiko untuk Pertumbuhan Bisnis

Sebagai bagian penting dari upaya peningkatan produktivitas, ada sejumlah alasan mengapa risk management menjadi persoalan penting yang sebaiknya Anda perhatikan.

risk management1.Meningkatkan kesadaran, adanya manajemen resiko yang baik bisa membantu menumbuhkan awareness bagi karyawan. Bagaimanapun juga keberhasilan manajemen tidak akan terjadi apabila pihak yang berkepentingan termasuk tenaga kerja belum memahami hal tersebut.

2. Memaksimalkan produktivitas, setelah mereka memahami pentingnya manajemen resiko dan bisa berkontribusi untuk mendukung upaya perbaikan, maka secara tidak langsung produktivitas akan meningkat menjadi lebih baik daripada sebelumnya.

3. Meminimalisir kerugian, tidak hanya itu urgensi perbaikan risk management juga berpengaruh terhadap kesiapan badan usaha untuk mengurangi kerugian karena terkendala pada penerapan K3, risiko operasional, atau ada penyebab lainnya.

4. Menunjukkan komitmen, badan usaha yang menerapkan risk management yang baik juga mampu membuktikan komitmen mereka untuk melakukan perbaikan berkelanjutan. Hal ini dibuktikan melalui peningkatan kompetensi sumber daya manusia dalam bidang risk management

5. Melindungi SDM, manajemen risiko yang bersangkutan dengan keselamatan dan kesehatan kerja serta operasional secara tidak langsung berpengaruh terhadap kondisi tenaga kerja. Apabila hal ini diterapkan dengan baik maka badan usaha telah menunjukkan upaya melindungi sumber daya manusia dan meningkatkan kesejahteraan mereka

Demikian penjelasan mengenai manajemen risiko, semoga penjelasan di atas bisa menjadi informasi yang bermanfaat. Apakah bisnis Anda telah menerapkan risk management yang tepat?

Jika belum, maka Anda bisa memulainya dari evaluasi kinerja karyawan guna menilai apa yang sekiranya menghambat kemajuan SDM di tempat kerja.

Mari berkonsultasi dengan konsultan manajemen berpengalaman, beliau Bapak Yodhia Antariksa bersedia untuk memberikan solusi untuk mengatasi masalah pengelolaan sumber daya manusia dari sisi internal Anda. Selain itu, Anda juga bisa memperoleh software pengelolaan KPI dengan harga yang terjangkau.